• 6 Mar 2025
  • Dasar-dasar

Cara Memulai Investasi sebagai Pemula: Panduan Langkah demi Langkah

MDP-7546_1_cover_1200x675_EN.png

Berinvestasi dapat menjadi alat yang berharga untuk membangun masa depan yang lebih baik. Investasi dapat meningkatkan kekayaan seiring berjalannya waktu, membantu mencapai kehidupan yang Anda impikan untuk diri sendiri dan keluarga. Memahami cara kerja investasi pasti sepadan dengan waktu Anda.

Namun, para pemula yang baru mengenal dunia investasi sering kali merasa kewalahan. Ada banyak pilihan untuk dijelajahi, istilah baru untuk dipelajari, dan banyak informasi yang saling bertentangan untuk disaring. Selain itu, ini bisa membuat stres karena melibatkan risiko atas uang Anda.

Berinvestasi itu rumit, tetapi tidak harus sulit. Ada beberapa keputusan penting yang harus Anda buat untuk memulai. Mari kita uraikan menjadi beberapa langkah yang mudah dilakukan.

Langkah 1: Tetapkan tujuan keuangan Anda

Menetapkan tujuan keuangan yang jelas sangat penting untuk perjalanan investasi yang sukses. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri Anda.

Mengapa Anda berinvestasi? Apakah untuk masa pensiun, rumah, pendidikan, atau kemandirian finansial? Namun, daripada mengatakan “Saya ingin membeli rumah”, sebaiknya Anda memiliki tujuan yang lebih spesifik, “Saya ingin menabung sejumlah uang ini tahun depan”.

Apakah Anda berinvestasi jangka pendek atau jangka panjang? Kerangka waktu akan berbeda untuk tujuan yang berbeda. Investasi jangka pendek (1-3 tahun) cocok untuk orang-orang yang ingin menyisihkan uang dalam waktu dekat. Mereka sebaiknya menggunakan aset yang lebih likuid, seperti rekening tabungan, obligasi jangka pendek, dan reksa dana pasar uang. Jangka menengah (3-10 tahun) adalah kerangka waktu yang terbaik bagi orang yang menabung untuk pendidikan atau rumah. Dalam hal ini, campuran aset berisiko tinggi dan rendah, seperti saham dan obligasi, akan memberikan pendapatan yang diperlukan dan melindungi uang Anda. Investasi jangka panjang (lebih dari 10 tahun) sangat cocok untuk masa pensiun.

Berapa banyak yang dapat Anda sisihkan? Pertimbangkan sumber daya Anda dan bersikaplah realistis. Anda tidak harus mulai berinvestasi dengan jumlah yang besar — mulailah dengan langkah-langkah kecil.

Saran berinvestasi jangka panjang

MDP-7546_1_1200x675_EN.png

Berinvestasi di usia muda tentu saja merupakan strategi yang bijak untuk membangun fondasi keuangan yang kokoh. Dengan melakukan itu, Anda meningkatkan jumlah yang dapat Anda peroleh dari pendapatan berbunga. Uang yang dihasilkan dari investasi akan menghasilkan lebih banyak uang, menciptakan efek bola salju yang membantu saldo akun Anda tumbuh dalam jangka panjang.

Pasar saham, atau pasar lain tempat Anda berinvestasi, pasti akan mengalami pasang surut, tetapi berinvestasi lebih awal memberi Anda keuntungan waktu. Dengan memiliki waktu bertahun-tahun, Anda dapat menghadapi fluktuasi pasar dan membiarkan investasi Anda berkembang. Memulai sekarang dapat menempatkan Anda di jalur yang menjanjikan, bahkan jika itu berarti memulai dengan jumlah yang kecil. Semakin cepat Anda memulai, semakin banyak waktu yang dimiliki uang Anda untuk tumbuh.

Buka akun demo

Ikuti panduan umum dari FBS — panduan ini dapat membantu Anda, terlepas dari posisi Anda dalam perjalanan investasi.

Menilai toleransi risiko Anda

Kaji situasi keuangan, tentukan tujuan investasi, dan evaluasi pemahaman Anda tentang investasi. Pertimbangkan seberapa nyaman Anda dengan fluktuasi pasar dan potensi kerugian. Untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang hal ini, pertimbangkan untuk menggunakan alat penilaian risiko online.

Langkah 2: Siapkan dana darurat

Alasan Anda memerlukannya sebelum berinvestasi

Dana darurat adalah jaring pengaman keuangan.

  • Dana darurat melindungi investasi, sehingga jika terjadi keadaan darurat, seperti masalah kesehatan atau kehilangan pekerjaan, Anda tidak perlu menjual aset atau menarik uang sebelum waktunya.

  • Dana darurat membantu Anda menghindari utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit, dalam situasi pengeluaran tak terduga.

  • Membantu mengurangi stres — memiliki tabungan yang disisihkan akan membuat Anda lebih percaya diri.

Berapa banyak yang harus Anda tabung?

Biasanya, menabung sebesar tiga hingga enam bulan pengeluaran rata-rata adalah jumlah optimal. Jumlah pastinya tergantung pada:

  • stabilitas pekerjaan Anda (pertimbangkan untuk menabung lebih banyak jika Anda tidak memiliki penghasilan tetap);

  • tanggungan (sisihkan lebih banyak jika memiliki keluarga yang bergantung kepada Anda secara finansial);

  • asuransi (asuransi kesehatan dapat mengurangi jumlah yang dibutuhkan dalam dana darurat Anda);

  • toleransi risiko (targetkan untuk menabung hingga satu tahun biaya hidup untuk memastikan ketenangan pikiran);

  • kondisi keuangan saat ini (misalnya, tingkat inflasi).

Banyak ahli keuangan menyarankan untuk menginvestasikan persentase tertentu dari penghasilan setelah pajak — sekitar 10% hingga 25% dari penghasilan setelah pajak. Jika menyisihkan pendapatan bulanan untuk berinvestasi tampak sulit, jangan biarkan hal itu membuat Anda patah semangat. Terkadang, menyisihkan sedikit uang dapat membuat perbedaan dengan alat yang tepat.

Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan:

  • Perhatikan dengan teliti pendapatan bulanan Anda untuk melihat jumlah yang tersisa setelah menutupi kebutuhan pokok. Jika sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, mungkin akan lebih bermanfaat jika Anda fokus pada membangun dana tabungan darurat atau membayar utang terlebih dahulu.

  • Mengelola utang, terutama utang berbunga tinggi, bisa jadi sulit tanpa rencana yang matang. Kaji jumlah utang Anda dan suku bunganya. Cari tahu jumlah yang dapat Anda investasikan dengan aman sambil tetap memenuhi setidaknya pembayaran minimum. Saat mengurangi utang, tinjau kembali kontribusi investasi Anda dan pertimbangkan untuk meningkatkannya.

  • Dana darurat sangat penting untuk mengatasi pengeluaran tak terduga tanpa bergantung pada utang. Jika masih berjuang untuk menabung tiga hingga enam bulan biaya hidup, Anda sebaiknya memulai investasi dengan jumlah yang lebih kecil saat membangun jaring pengaman keuangan tersebut.

Untuk membantu mengelola keuangan ke depannya, Anda dapat mempertimbangkan aturan penganggaran 50/30/20. Pendekatan ini membagi anggaran bulanan Anda ke dalam tiga kategori: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan yang bersifat tidak wajib, dan 20% sisanya untuk pembayaran utang, tabungan, dan investasi.

Langkah 3: Pahami berbagai pilihan investasi

MDP-7546_2_1200x675_ID.png

Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis investasi. Setiap investasi memiliki risikonya masing-masing, jadi Anda harus memahami detailnya, risiko yang dapat Anda tanggung, dan kesesuaian dengan tujuan keuangan Anda. Berikut adalah beberapa pilihan investasi populer:

Saham

Saham adalah bagian kepemilikan di sebuah perusahaan (misalnya, Apple (AAPL), Tesla (TSLA), atau Microsoft (MSFT)), yang juga disebut sebagai ekuitas. Anda membeli saham dengan harga yang berkisar antara beberapa dolar hingga beberapa ribu dolar, tergantung pada nilai pasar perusahaan. Hal ini memungkinkan investor untuk memasuki pasar saham di berbagai tingkatan dan membuatnya dapat diakses oleh investor baru dan berpengalaman.

Saham dipandang sebagai salah satu investasi terbaik berdasarkan imbal hasil di masa lalu, dan sering kali mengungguli opsi lain, seperti obligasi.

Reksa dana dan ETF

Reksa dana adalah kumpulan investasi yang telah diseleksi. Reksa dana memungkinkan Anda mengabaikan kebutuhan untuk memilih saham dan obligasi individual dan memberi Anda portofolio yang terdiversifikasi dalam satu pembelian yang mudah. Beberapa reksa dana memiliki manajer profesional yang membuat keputusan investasi. Ada juga reksa dana indeks yang menyamai kinerja indeks pasar saham, seperti S&P 500, tanpa manajemen aktif. Kelemahannya, Anda tidak memiliki kendali atas investasi spesifik di dalam reksa dana.

ETF mirip dengan reksa dana karena menggabungkan beberapa investasi. Perbedaan utamanya adalah ETF dapat dibeli dan dijual sepanjang hari, sama seperti saham individual. Ini sering kali berarti ETF memiliki harga yang lebih rendah daripada reksa dana. Di sisi lain, ETF dipengaruhi oleh volatilitas pasar sepanjang hari. Contoh ETF antara lain adalah SPDR S&P 500 ETF (SPY), dan Vanguard total stock market ETF (VTI).

Obligasi

Obligasi adalah pinjaman yang Anda berikan kepada perusahaan atau pemerintah (misalnya, obligasi negara AS, obligasi korporasi atau obligasi pemerintah kota), yang setuju untuk membayar Anda kembali setelah jangka waktu tertentu, dengan bunga. Umumnya, obligasi dianggap tidak terlalu berisiko dibandingkan saham karena Anda tahu persis waktu Anda akan mendapatkan kembali uang dan bunga yang akan diperoleh. Namun, obligasi dapat membatasi potensi pertumbuhan secara keseluruhan jika Anda ingin membangun kekayaan seiring berjalannya waktu.

Real estat dan investasi alternatif

Anda juga dapat berinvestasi di real estat atau aset serupa, seperti DIRE (dana investasi real estat). Real estat bagus untuk hedging terhadap inflasi dan memberikan pendapatan yang stabil.

Sedangkan untuk jenis investasi alternatif, Anda bisa memilih logam, mata uang kripto, hedge fund, dll.

Berikut adalah tabel yang membandingkan berbagai jenis aset.

Saham

Obligasi

ETF

Reksa dana

Real estat

Jenis investasi alternatif

Definisi

Saham perusahaan (ekuitas)

Pinjaman kepada perusahaan atau pemerintah

Beberapa investasi yang diperdagangkan sepanjang hari

Kumpulan investasi yang dikelola secara profesional

Properti fisik atau dana investasi real estat (DIRE)

Mata uang kripto, komoditas, hedge fund, ekuitas swasta

Tingkat risiko

Tinggi

Rendah hingga rata-rata

Rata-rata

Rata-rata

Rata-rata hingga tinggi

Tergantung pada sekuritasnya

Potensi imbal hasil

Tinggi

Rendah hingga rata-rata

Rata-rata hingga tinggi

Rata-rata hingga tinggi

Rata-rata hingga tinggi

Tergantung pada sekuritasnya

Likuiditas

Tinggi

Rata-rata hingga tinggi

Tinggi

Rata-rata

Rendah hingga rata-rata

Tergantung pada sekuritasnya

Diversifikasi

Rendah (kecuali membeli banyak)

Rendah

Tinggi

Tinggi

Sedang

Tergantung pada sekuritasnya

Gaya Manajemen

Diarahkan sendiri

Diarahkan sendiri atau dikelola

Pasif (indeks) atau aktif

Dikelola secara aktif

Dikelola sendiri atau melalui dana

Dikelola sendiri atau dikelola

Potensi Pendapatan

Dividen, keuntungan modal

Bunga tetap

Dividen, keuntungan modal

Dividen, keuntungan modal

Pendapatan sewa, apresiasi

Tergantung pada sekuritasnya (misalnya, dapat berupa royalti atau keuntungan trading)

Langkah 4: Pilih akun investasi

Mari kita uraikan perbedaan berbagai jenis akun investasi.

Akun broker vs. akun pensiun

Saat berbicara tentang trading saham, mata uang, atau komoditas, orang sering kali mengacu pada penggunaan akun broker. Jika berusia 18 tahun ke atas, Anda dapat dengan mudah membuka salah satu akun ini. Anda memiliki kebebasan untuk melakukan deposit sebanyak yang Anda inginkan, setiap saat, dan Anda dapat memilih dari beragam pilihan investasi. Selain itu, Anda biasanya dapat menarik uang tunai setiap saat Anda membutuhkannya.

Meskipun akun broker mudah dibuat, akun ini memiliki implikasi pajak. Anda biasanya harus membayar pajak atas keuntungan investasi yang direalisasikan setiap tahun, termasuk keuntungan dari penjualan investasi atau menerima dividen.

IRA, atau rekening pensiun individu dirancang untuk membantu menabung untuk masa pensiun. Ada dua jenis akun ini:

  • IRA roth (kontribusi dibuat dengan uang setelah pajak, tetapi penarikan di masa pensiun bebas pajak);

  • IRA tradisional (kontribusi dapat dikurangkan dari pajak, tetapi penarikan di masa pensiun dikenakan pajak sebagai pendapatan).

Cara lain untuk menabung untuk masa pensiun adalah dengan menggunakan 401(k) — rencana pensiun yang disponsori perusahaan. Karyawan menyumbangkan sebagian dari gaji, sering kali dengan kontribusi tambahan dari perusahaan. Seperti IRA, ada:

  • 401(k) tradisional (kontribusi mengurangi penghasilan kena pajak, tetapi penarikan di masa pensiun dikenai pajak);

  • 401(k) roth (kontribusi dibuat setelah pajak, dan penarikan yang memenuhi syarat bebas pajak).

Bagaimana cara memilih akun broker yang tepat? Periksa fitur-fitur terpenting dalam tabel di bawah ini.

Akun broker kena pajak

IRA tradisional

IRA Roth

401(k)

Akun margin

Akun robo-advisor

Keuntungan pajak

Tidak ada; keuntungan modal & dividen kena pajak

Penangguhan pajak; penarikan kena pajak

Penarikan bebas pajak

Penangguhan pajak; penarikan kena pajak

Tidak ada

Tidak ada, tetapi ada beberapa efisiensi pajak otomatis

Batas kontribusi

Tanpa batas

$7.000 ($8.000 jika Anda berusia di atas 50 tahun)

$7.000 ($8.000 jika Anda berusia di atas 50 tahun)

$23.000 ($30.500 jika Anda berusia di atas 50 tahun)

Tanpa batas

Bervariasi tergantung penyedia layanan

Aturan penarikan

Setiap saat, dikenai pajak atas keuntungan

Sebelum usia 59½: Penalti 10% (ada pengecualian)

Kontribusi setiap saat; penghasilan dikenai pajak jika ditarik lebih awal

Sebelum usia 59½: Penalti 10% (ada pengecualian)

Setiap saat, tetapi dikenai bunga atas dana pinjaman

Setiap saat, tetapi strategi otomatis berfokus pada jangka panjang

Pilihan investasi

Saham, obligasi, ETF, opsi, kripto

Saham, obligasi, ETF, reksa dana

Saham, obligasi, ETF, reksa dana

Dana pilihan perusahaan, terkadang melalui broker

Saham, obligasi, ETF, opsi, mata uang kripto

Bervariasi, sering kali ETF dan reksa dana

Paling cocok untuk

Investasi umum dengan fleksibilitas

Tabungan pensiun dengan penangguhan pajak

Pertumbuhan pensiun bebas pajak

Tabungan pensiun yang disponsori perusahaan

Investor berpengalaman yang menggunakan leverage

Investor yang menginginkan otomatisasi

Langkah 5: Mulailah dengan investasi berbiaya rendah dan terdiversifikasi

Kekuatan dari dollar-cost averaging

Dollar-cost averaging adalah strategi investasi yang sederhana dan efektif ketika Anda menginvestasikan sejumlah uang tetap secara berkala — misalnya $500 setiap bulan — terlepas dari kondisi pasar. Metode ini membantu meminimalkan stres karena mencoba mengatur waktu investasi Anda dengan sempurna. Dengan mendiversifikasi pembelian, Anda dapat mengurangi dampak volatilitas pasar pada keseluruhan investasi. Ingatlah bahwa hal ini dapat menyebabkan biaya transaksi yang lebih tinggi.

Langkah 6: Buat strategi investasi sederhana

Strategi investasi Anda harus mencerminkan tujuan tabungan, jumlah uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan jangka waktu untuk mencapainya.

Jika tujuan tabungan masih bertahun-tahun lagi, Anda bisa menginvestasikan sebagian besar dana dalam bentuk saham. Dengan jangka waktu yang panjang, Anda memiliki kesempatan untuk memanfaatkan fluktuasi pasar. Namun, memilih saham individu bisa jadi rumit dan memerlukan banyak perhatian. Bagi sebagian orang, berinvestasi dalam indeks lebih masuk akal karena menawarkan cara untuk mencapai eksposur pasar yang luas dengan biaya yang lebih rendah dan lebih mudah.

Sebaliknya, jika ingin menyisihkan uang untuk sesuatu dalam waktu dekat, seperti uang muka rumah atau liburan dalam lima tahun ke depan, sebaiknya Anda lebih berhati-hati. Kami akan membahas strategi khusus yang dirancang untuk berbagai kelompok di artikel ini.

Strategi investasi

MDP-7546_3_1200x675_ID.png

Strategi investasi adalah peta jalan keuangan Anda. Strategi ini menguraikan rencana investasi, jumlah investasi, dan waktu penjualan investasi tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa tidak ada strategi yang cocok untuk semua orang. Setiap investor memiliki tujuan dan minat yang berbeda, jadi menentukan pendekatan yang tepat untuk Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting:

  • Usia — Apakah Anda cenderung berhati-hati menjelang masa pensiun, atau apakah Anda lebih bersedia mengambil risiko demi potensi pertumbuhan sebagai investor yang lebih muda?

  • Tanggungan — Apakah Anda memiliki anggota keluarga atau anak-anak yang bergantung pada Anda secara finansial?

  • Tujuan — Apa tujuan investasi spesifik Anda? Menabung untuk masa pensiun, rumah, pendidikan, atau hal lain?

  • Gaya Hidup — Berapa banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan yang ingin Anda miliki saat berinvestasi?

  • Situasi keuangan — Berapa banyak yang dapat Anda sisihkan secara realistis untuk investasi tanpa membebani anggaran harian?

  • Imbal hasil yang diharapkan — Berapa lama Anda bersedia menunggu untuk melihat hasil investasi?

Dengan pertimbangan-pertimbangan ini, mari kita jelajahi strategi investasi umum untuk memandu Anda mencapai tujuan keuangan:

Investasi aktif vs. investasi pasif

Investasi aktif melibatkan pembelian dan penjualan aset secara teratur, seperti saham atau obligasi, untuk mengungguli pasar. Strategi ini menuntut ketajaman pengamatan terhadap tren pasar dan kemauan untuk mengambil keputusan cepat. Jika senang mendalami analisis pasar dan ingin memanfaatkan peluang yang muncul, investasi aktif mungkin cocok untuk Anda.

Sebaliknya, investasi pasif mengambil pendekatan yang lebih santai. Di sini, Anda berinvestasi dalam indeks atau portofolio terdiversifikasi lainnya yang melacak pasar secara keseluruhan. Strategi ini tidak memerlukan perhatian harian dan dirancang untuk menumbuhkan investasi Anda seiring berjalannya waktu dengan pengelolaan minimal.

Trading sekarang

Investasi pertumbuhan vs. investasi nilai

Investasi pertumbuhan berfokus pada perusahaan yang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat daripada pasar secara keseluruhan. Ini sering ditemukan di sektor-sektor inovatif, seperti teknologi dan energi terbarukan. Investor dalam kategori ini biasanya tidak menerima dividen karena perusahaan-perusahaan ini sering menginvestasikan kembali laba untuk mendorong pertumbuhan mereka. Potensi imbal hasil yang tinggi memang menarik, tetapi strategi ini melibatkan risiko yang lebih besar, karena strategi ini didasarkan pada ekspektasi masa depan, bukan pada kinerja keuangan saat ini. Jadi, strategi ini cocok untuk investor jangka panjang yang tahan terhadap naik turunnya pasar.

Sebaliknya, investasi nilai melibatkan pembelian saham yang Anda yakini bernilai rendah di mata pasar. Anggap saja Anda menemukan produk berkualitas dengan harga lebih murah. Investor nilai mencari perusahaan yang memiliki fundamental kuat, tetapi mungkin mengalami kemunduran yang memengaruhi harga sahamnya. Strategi ini cenderung tidak terlalu berisiko dibandingkan investasi pertumbuhan, sehingga cocok untuk investor konservatif yang mencari stabilitas.

Cara mendiversifikasi portofolio Anda

MDP-7546_4_1200x675_EN.png

Membangun portofolio investasi bukan hanya tentang menaruh uang di beberapa aset dan mengharapkan hasil terbaik. Berikut adalah empat kiat utama untuk membuat portofolio yang lengkap:

Rangkullah investasi yang beragam

Mulailah dengan fondasi yang kuat dari beragam kelas aset. Hindari investasi yang berkaitan erat dan sebaliknya, pilihlah aset yang tidak bergerak bersamaan.

Contohnya, Anda bisa berinvestasi di saham teknologi, seperti Microsoft dan Apple, serta komoditas, seperti minyak dan emas. Walau kedua pasar ini memiliki keterkaitan, penurunan harga minyak atau emas biasanya tidak akan berdampak signifikan pada saham teknologi. Bila dua investasi tampak terlalu mirip, pertimbangkan opsi lain.

Perhatikan biaya dan ongkos

Pertimbangkan tidak hanya biaya broker, tetapi juga total investasi dan biaya lainnya. Aturan yang baik adalah hindari menginvestasikan uang yang tidak Anda relakan kerugiannya.

Setelah tahu jumlah yang dapat Anda investasikan, putuskan cara mendiversifikasikannya ke berbagai pasar. Misalnya, Anda dapat mengalokasikan 50% untuk saham, 30% untuk komoditas, dan 20% untuk forex. Persentase ini dapat berkembang seiring perjalanan investasi Anda.

Pantau investasi secara rutin

Investasi jangka panjang memang penting, tetapi jangan hanya membuat portofolio lalu melupakannya. Mengabaikan portofolio Anda berarti melewatkan peluang dan kerugian. Jika satu aset berkinerja baik, pertimbangkan untuk meningkatkan investasi Anda. Jika ada yang berkinerja buruk, jangan ragu untuk menjualnya.

Langkah 7: Otomatiskan dan pantau investasi Anda

Menyiapkan kontribusi otomatis

Banyak broker dan robo-advisor yang mengizinkan transfer otomatis dari rekening bank ke akun investasi Anda secara berkala. Ini membantu Anda berinvestasi secara konsisten dan menghindari pengambilan keputusan yang panik.

Meninjau dan menyeimbangkan kembali portofolio Anda

Menyeimbangkan kembali portofolio dan memastikan bauran aset tetap selaras dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko Anda.

Untuk meninjau portofolio Anda:

  • periksa kinerja dan alokasi aset (saham vs. obligasi, misalnya).

  • pastikan portofolio masih sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko Anda.

  • waspadai biaya yang berlebihan atau investasi yang berkinerja buruk.

Untuk menyeimbangkan kembali:

  • jual aset yang berlebih – jika saham tumbuh terlalu besar dibandingkan dengan obligasi, jual sebagian saham dan beli lebih banyak obligasi.

  • investasi di area yang kurang – sebagai ganti menjual, arahkan kontribusi baru ke kelas aset yang perlu diseimbangkan kembali.

  • tetapkan jadwal penyeimbangan kembali – penjadwalan membuat Anda lebih disiplin. Beberapa investor menyeimbangkan kembali portofolio mereka setiap tahun, setengah tahunan, atau ketika kelas aset bergeser dengan persentase tertentu (misalnya, 5-10%).

Langkah 8: Kesalahan umum yang harus dihindari

Pemula cenderung melakukan kesalahan yang sama. Jadi, jika salah satu dari kesalahan-kesalahan ini tampak familier, mungkin ini saatnya memikirkan kembali pendekatan investasi Anda:

  • Mengabaikan biaya dan pajak – Biaya tersembunyi, seperti rasio biaya, komisi trading, dan biaya manajemen, dapat menggerogoti imbal hasil Anda dari waktu ke waktu. Pilih reksa dana indeks atau ETF berbiaya rendah, dan selalu periksa biayanya sebelum berinvestasi.

  • Ekspektasi yang tidak realistis — Bangun portofolio yang terdiversifikasi berdasarkan toleransi risiko dan tujuan Anda. Jangan biarkan pengalaman orang lain membentuk ekspektasi Anda, karena imbal hasil pasar tidak dapat diprediksi.

  • Investasi berlebihan — Kesabaran adalah kunci dalam berinvestasi. Sering mengubah portofolio Anda dapat meningkatkan biaya dan risiko. Fokuslah pada mempelajari aset Anda saat ini, dan bukan bereaksi berlebihan.

  • Terpengaruh oleh berita — Jangan biarkan berita utama yang sensasional mendikte keputusan Anda. Lakukan riset menyeluruh dari sumber terpercaya untuk mendukung keputusan investasi Anda.

  • Mengejar imbal hasil tinggi — Investasi dengan imbal hasil tinggi memang menggiurkan, tetapi ingatlah bahwa kinerja masa lalu tidak menunjukkan hasil di masa depan. Fokuslah pada gambaran besar dan kelola risiko.

  • Mengatur waktu pasar — Pengaturan waktu pasar sangat menantang dan sering kali tidak efektif. Kontribusi yang konsisten pada portofolio Anda biasanya lebih bermanfaat daripada mencoba memprediksi pergerakan pasar.

  • Melupakan inflasi — Evaluasi imbal hasil secara nyata, dengan mempertimbangkan dampak inflasi. Hal yang dapat Anda beli secara nyata dengan keuntungan investasi lebih penting daripada keuntungan nominal.

  • Gagal memulai atau tetap berinvestasi — Jangan biarkan rasa takut atau kurangnya pengetahuan menghentikan Anda untuk berinvestasi. Para pemikir besar sepakat bahwa kesuksesan membutuhkan upaya berkelanjutan dan kemauan untuk belajar.

Pertanyaan Umum

Berapa banyak uang yang saya perlukan untuk mulai berinvestasi?

Jumlah yang Anda perlukan untuk memulai investasi tergantung pada tujuan, jenis investasi, dan kerelaan Anda. Namun, secara umum, Anda tidak perlu jumlah yang besar untuk mulai berinvestasi. Di FBS, pemula dapat mulai berinvestasi dengan deposit awal hanya $5. Selain itu, dengan opsi leverage, Anda dapat memperbesar daya beli deposit itu secara signifikan.

Haruskah saya berinvestasi di saham, obligasi, atau reksa dana?

Pemula mungkin ingin fokus pada saham karena memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi seiring berjalannya waktu, ditambah lagi, ini menarik dan memungkinkan Anda memiliki saham perusahaan yang Anda sukai. Ingatlah bahwa saham lebih mudah berubah dan memiliki risiko lebih besar, jadi mulailah dengan beberapa saham yang sudah diteliti dengan baik. Obligasi adalah jenis investasi yang tidak terlalu berisiko dan lebih konservatif, cocok untuk mendukung tujuan keuangan jangka panjang. Reksa dana adalah sekumpulan aset yang sangat terdiversifikasi yang dikelola untuk Anda, dan risikonya sedang.

Bagaimana cara membuat portofolio investasi yang terdiversifikasi?

Pilihlah campuran kelas aset, termasuk saham, indeks, valas, dan komoditas, untuk menyebarkan risiko. Di dalam setiap kelas aset, pilih berbagai investasi individual, seperti sektor yang berbeda untuk saham. Periksa dan sesuaikan portofolio secara teratur untuk menjaga bauran aset ideal Anda seiring perubahan pasar.

Bagaimana cara memilih strategi investasi yang tepat?

Pertimbangkan jangka waktu Anda — jangka waktu rencana Anda untuk berinvestasi sebelum membutuhkan akses ke dana. Jangka waktu yang lebih panjang memungkinkan strategi yang lebih agresif. Evaluasi pengetahuan dan pengalaman Anda dengan berbagai jenis investasi, dan teliti berbagai strategi, seperti investasi pertumbuhan, investasi nilai, atau investasi pasif/aktif, untuk menemukan strategi yang sesuai dengan tujuan dan tingkat kenyamanan Anda.

Daftar sekarang

Bagikan dengan teman: